Memupuk Perasaan Takut Kepada Allah Subhaanahu Wata'ala

M(caps)emupuk dan membina Perasaan Takut Kepada Allah Subhaanahu Wata'ala bukanlah pekerjaan mudah untuk siapapun yang mengenal Allah, hal ini harus dilakukan dengan banyaknya menyisihkan waktu kita untuk berusaha mencari jalan agar kita terasa dekat dengan Allah Subhaanahu Wata'ala. bukan dengan perbuatan-perbuatann yang sia-sia, tiada manfaat, duduk-duduk bermain gaple, bermain game dan lain sebagainya dan tidak perlu saya jelaskan panjang lebar, karena saya yakin anda semua pasti tau mana pekerjaan yang sia-sia dan mana pekerjaan yang bermanfaat, fikirkan dengan hati bukan dengan emosi hati. ^_^

Memupuk Perasaan Takut Kepada Allah Subhaanahu Wata'ala

Baru saja saya membaca kisah pengorbanan para shhabat Radhiyallahu'anhum, demi agama Islam yang menjadi suri tauladan bagi kita khsusunya umat Islam. Mereka telah mengorbankan jiwa, harta, dan harga diri untuk agama. Bukan hanya itu, tetapi mereka juga memiliki perasaan takut yang dalam kepada Allah Subhaanahu Wata'ala.

Semoga Allah Subhaanahu Wata'ala memberikan bagian rasa takut tersebut kepada kita yang penuh dengan bergelimang dosa ini. Sebagai contoh akan ditulis beberapa kisa tentang hal Perasaan Takut Kepada Allah Subhaanahu Wata'ala.

Memupuk Perasaan Takut Kepada Allah Subhaanahu Wata'ala

Kisah Baginda Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam ketika Terjadi Angin Topan (info)

Sayyidatina 'Aisyah Radhiyallahu 'anha bercerita, "Apabila datang awan gelap, angin topan, dan sebagainya, wajah Baginda Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam yang penuh dengan NUR (Cahaya), akan terlihat pucat karena perasaan takut Allah Subhaanahu Wata'ala. Beliau keluar masuk rumah dengan terus menerus membaca do'a yang artinya:

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan yang ada di dalamnya (hujan dan lain-lain), serta kebaikan yang di kirim bersamanya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, dan keburukan yang ada di dalamnya, dan keburukan yang di kirim bersamanya."(alert-passed)
Jika hujan mulai turun, wajah Baginda Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam. akan tampak ceria. Aku (Sayyidatina 'Aisyah Radhiyallahu 'anha)bertanya, "Ya Rasulallah, semua orang bergembira jika melihat gumpalan mendung karena pertanda akan turun hujan, tetapi mengapa engkau justru tampak cemas?"
Baginda Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam menjawab, "Wahai Aisyah, aku khawatir di dalamnya ada azab, karena itulah aku merasa cemas. Kaum Ad telah di azab oleh Allah Subhaanahu Wata'ala dengan angin. Ketika melihat gumpalan mendung, mereka gembira, mereka mengira akan turun hujan, tetapi ternyata yang turun adalah azab." (dari Kitab Darrul Mantsur).(alert-success)

Allah Subhaanahu Wata'ala berfirman didalam Al-Qur'an sebagai berikut: "Ketika orang-orang itu (Kaum 'Ad) awan tersebut menuju ke arah lembah-lembah mereka berkata, "Inilah awan yang akan menurunkan hujan ke atas kita!"

Allah Subhaanahu Wata'ala menjawab: "Bukan, itulah azab yang kamu minta untuk disegerakan (karena kalian telah berkata kepada Nabi Hud Alaihissalam, "Jika engkau memang seorang Nabi, kirimkanlah azab kepada kami!"). Angin yang di dalamnya terdapat azab yang pedih. Menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya sehingga tidak kelihatan, kecuali bekas rumah-rumah mereka. Demikianlah, kami membalas kaum yang durhaka." (QS. Al-Ahqaaf: 24-25, Kitab bayanul Qur'an)(alert-error)

Faidahnya:

Inilah perasaan takut kepada Allah yang Maha Suci, yang dimiliki oleh seorang yang di kenal sebagai Sayyidul Awwalin wal Akhirin, yang diketahui dari sabda beliau sendiri.

Didalam Al-Qur'an, Allah memberikan jaminan tidak akan mengazab suatu kaum selagi Baginda Nabi Shalallahu'alaihi wasallam bersama mereka. Meskipun Allah Subhaanahu Wata'ala telah menjamin demikian, namun perasaan takut Baginda Nabi Shalallahu'alaihi wasallam. kepada Rabbnya masih sedemikian rupa, sehingga ketika datang awan gelap atau angin topan, beliau teringat azab yang telah ditimpakan oleh Allah kepada kaum-kaum terdahulu.(alert-warning)

Sekarang lihatlah diri kita yang selalu bergelimang dosa. Apabila kita melihat gempa dan berbagai azab lain, jangankan mempunyai perasaan takut kemudian segera bertaubat, beristiqfar, dan Sholat, Justru kita sibuk dengan penelitian yang sia-sia, kita sibuk membuka aib tempat-tempat tersebut dan orang-orangnya di sosial media, kita sibuk berkomentar miring di bawah postingan tersebut. Auzubillahimindalik

Semoga kita semua dihindari dari sifat-sifat tersebut dan semoga kita semua tetap berbuat kebaikan kepada sesama, berbuat kebaikan dengan alam, berbuat kebaikan kepada siapasaja yang masih memiliki sifat hidup, dan menghormati sifat-sofat yang tidak terlihat dengan cara bertutur dan berperilaku baik dimanapun kita melangkah dan berada.(alert-passed)
"Hamba-Ku yang Mukmin itu lebih Aku sukai dari sebagian malaikat-Ku." (HR.Thabarani dari Abu Hurairah).(alert-error)

Wallahu 'Alam
Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.