Mengenal Fungsi Regulator Pada Mobil

Mengenal Fungsi Regulator Pada Mobil

Mengenal Fungsi Regulator Pada Mobil yang selalu di tanyakan oleh banyak teman yang saat ini masih menjadi siswa Sekolah Teko Mulih (STM).

Komponen ini sangat penting untuk dipahami, karena fungsinya cukup kritikal sekali. Regulator banyak digunakan oleh mesin salah satunya adalah mesin mobil.

Regulator berfungsi untuk mengontrol tegangan yang di hasilkan pembangkit listrik, mengontrol arus yang kelua, dan mencegah arus balik dari baterai.

Ketiga fungsi tersebut di laksanakan oleh tiga buah relai yang ada pada regulatornya, yaitu voltage regulator , pembatas arus, dan cut out relay.

DAFTAR ISI (toc)

Mengenal Fungsi Regulator Pada Mobil

Fungsi Regulator Pada Mobil

Regulator akan mengatur besaran arus listrik yang dialirkan ke rotor coil. Regulator juga bekerja untuk mematikan lampu indikator pengisian apabila alternator sudah bisa menghasilkan arus listrik. Ada dua tipe regulator yakni pelana atau konvensional dan ada juga tipe IC regulator.

Apa fungsi regulator pada mobil?

Regulator adalah rangkaian regulasi atau pengatur tegangan keluaran dari sebuah catu daya agar efek darinaik atau turunnya tegangan jala-jala tidak mempengaruhi tegangan catu daya sehingga menjadi stabil.

Apa saja Komponennya?

Voltage regulator

Voltage regulator. Voltage regulator berfungsi untuk mengontrol listrik yang di hasilkan agar selalu tetap.

Prinsip kerjanya adalah pada saat tegangan listrik mulai naik dan arus listrik tersebut secara otomatis di alirkan melalui sebuah tahanan yang dihubungkan seri dengan kumparan medan ( field coil ) sehingga arus yang masuk ke kmuparan medan dibatasi.

Akibatnya tegangan listrik yang di bangkitkan menjadi turun.

Jika tegangan listrik turun maka secara otomatis arus listrik mengalir melalui tanpa tahanan yang di hubungkan seri tersebut.

Akibatnya tegangan listrik naik kembali. Naiknya tegangan listrik tersebut dapat di atur dengan menyetel keteganan pegas dan celah udara pada voltage regulator tersebut.

Pegas yang terlalu kuat mengakibatkan tegangan listrik melebihi ketentuan sedangkan pegas yang terlalu lemah berakibat tegangan listrik yang di alirkan ke kumparan medan lebih rendah dari seharusnya.

Celah udara yang terlalu besar akan memperlambat pembukaan kontak pemutusnya sehingga tegangan listriknya menjadi lebih besar dan sebaliknya.

Baca juga: Modifikasi Kopling Honda Tiger

Pembatas arus.

Tujuan pemasangan pembatas arus adalah untuk membatasi arus listrik yang berlebihan dari Dinamo.

Prinsip kerjanya: jika arus yang mengalir berlebihan maka secara otomatis arus tersebut akan dialirkan melalui sebuah tahanan kemudian baru menuju kumparan medan.

Dengan demikian arus yang di bangkitkan Dinamo menjadi kurang.

Kelemahan

Jika arus listrik yang di bangkitkan terlalu kecil maka secara otomatis karena gaya pegas mak arus listrik yang di alirkan ke kumparan medan tanpa melewati tahanan sehingga besar arus listrik akan bertambah.

Penyetelan pada pembatas arus adalah menyetel tegangan pegas dengan cara menggantinya dengan pegas yang sesuai.

Tegangan pegas yang terlalu besar mengakibatkan arus yang mengalir menjadi bertambah besar.

Tegangan pegas yang lemah mengakibatkan arus yang mengalir ke kumparan medan menjadi terlalu kecil.

Demikian pula dengan celah pada kontak pemutusnya.

Celah yang terlalu besar mengakibatkan arus yang mengalir menjadi kecil sedangkan celah yang terlalu kecil mengakibatkan arus yang mengalir menjadi terlalu besar.

Cut out relay

Tegangan listrik yang di bangkitkan oleh dinamo di pengaruhi oleh putaran dinamo tersebut. Pada putaran rendah tegangan listrik yang dibangkitkan turun.

Pada suatu putaran tertentu tegangan listrik yang di bangkitkan Dinamo lebih rendah dari tegangan listrik baterai.

jika keadaan ini di biarkan maka akan terjadi arus balik, yaitu arus yang mengalir dari baterai ke dinamo.

Solusinya?

Untuk mengatasi hal ini maka di pasang cut out relay yang berfungsi untuk mencegah arus balik tersebut.

Prinsip kerja cut out relay hampir sama dengan voltage regulator dan pembatas arus, yaitu dengan memanfaatkan gaya magnet dari inti besi.

Pada saat dinamo belum berputar maka hubungan ke baterai masih terputus karena gaya magnet yang ada pada inti besi belum cukup kuat untuk melawan gaya pegas yang menahan kontak pemutus.

Hubungan pengisian ke baterai baru akan tersambung pada saat gaya kemagnetan tersebut mampu melawan gaya tarik pegas.

Hal ini terjadi jika tegangan listrik yang dibangkitkan dinamo lebih besar dari tegangan listrik baterai.

Hal - hal yang perlu diperhatikan dan disetel pada cut out relay antara lain adalah celah kontak pemutus dan ketegangan pegas penahannya.

Celah kontak pemutus yang terlalu besar akan memperlambat saat penutupannya sehingga tegangan pengisian dinamo menjadi jauh lebih besar dari tegangan baterai.

Demikian pula dengan tegangan pegas penahannya. Tegangan pegas penahan yang terlalu besar mengakibatkan tegangan pengisian baterai menjadi jauh lebih besar dari tegangan pengisian.

Seharusnya tegangan ini sesuai dengan ketentuan. Sebaliknya jika pegas penahannya terlalu lemah maka besar kemungkinan untuk terjadinya arus balik atau cut out relay tidak berfungsi.

Ada pengatur tegangan dengan satu titik kontak pemutus dan ada yang dengan dua titik kontak pemutus.

Kelemahan Regulator

Regulator dengan satu titik kontak pemutus jarang di gunakan karena mempunyai kelemahan, yaitu timbul bunga api yang cukup besar pada titik kontak pemutus ketika sedang membuka.

Akibatnya umur kontak pemutus regulator menjadi lebih pendek.

Untuk itu sekarang banyak di gunakan regulator dengan dua titik kontak pemutus.

Satu titik kontak pemutus untuk putaran rendah dan satunya lagi untuk putaran tinggi.

Pada saat regulator bekerja maka kontak pemutus akan bergerak dari titik kontak putaran rendah ke titik kontak putaran tinggi.

Apabila titi kontak bergerak dari sisi titik kontak putaran tinggi ke sisi titik kontak putaran rendah akan terjadi penurunan tegangan.

Untuk sistem 12 volt, penurunan tegangan terjadi sekitar 0,5 sampai 1 volt.

Penyetel regulator tidak boleh dilakukan pada saat terjadi penuruan tegangan tersebut.

Hal ini juga tidak boleh dilakukan pada saat tegangan alternator tidak stabil akibat perubahan tahanan pada kumparan karena pengaruh suhu.

Kesimpulannya

Kumparan magnet pengatur tegangan terbuat dari kawat tembaga di mana tahanannya akan berubah jika suhunya naik sehingga gaya tarik magnet pada inti besi berkurang.

Akibatnya tegangan yang di keluarkan alternator menjadi lebih tinggi. Untuk mengatasi hal ini maka regulator menggunakan tahanan dan bimetal.

Tapi untuk menstabilisasikan tegangan dari keadaan tersebut di perlukan waktu beberapa menit.

Pada saat itulah penyetelan tidak boleh di lakukan.

Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.